Saturday 22 May 2010

Waria: Saat saya memutuskan...

Selama berhari-hari sebelumnya saya dikalutkan dan dipusingkan (bener2 pusing) dengan permasalahan topik riset yang akan saya pilih untuk Disertasi saya. Walau pada awalnya dengan berbaik hati, seorang Program Convenor (Sexuality) menawarkan diri untuk menjadi pembimbing (Supervisor), Sexual Identities dan Gender Identities masih belum menjadi pilihan kuat dari hati yang paling dalam. Saya belum merasakan feeling bahwa ini adalah topik riset yang benar-benar yang saya inginkan.

Walaupun dengan susah payah dan berusaha keras untuk membaca literatur bertemakan Homosexuality, saya masih belum merasakan bahwa saya benar-benar sreg dengan tema itu... Hingga sempat kabur ke London seharian penuh, sengaja mengikuti Workshop di KBRI supaya bisa mendapat sedikit masukan dan bantuan untuk Disertasi ini (walaupun sebenarnya tujuan workshop adalah sharing ilmu penulisan saja). Alhamdulillah, selain mendapat ilmu penulisan, saya mendapat teman yang super asyik, yang mungkin tidak akan saya peroleh jika saya tidak mempunyai masalah dengan topik Disertasi dan kabur ke London....hehe..

Namun sekembalinya dari London, setelah Individual meeting dengan Program Convenor saya (Gender and Development) yang baik hati dan memutuskan untuk memulai kontak personal dengan Supervisor, ternyata saya menemukan kendala baru. Sang Supervisor 'sedikit' khawatir dengan pendapat pribadi saya terhadap objek penelitian saya (Homosexual Groups) dan memunculkan istilah 'baru' yang sebenarnya tidak baru. Mengapa saya katakan istilah 'baru' yang tidak sebenarnya tidak baru? Karena di Indonesia permasalahan ini diketahui secara umum, tetapi tidak menjadi permasalahan dan tidak pernah ditanyakan oleh Supervisor saya (waktu Indonesia) sebelum proposal dan topik penelitian disetujui. Permasalahannya adalah ETIKA PENELITIAN (Ethical research). Saya mengerti dengan etika penelitian ini, salah satunya adalah kejujuran dan respek terhadap objek penelitian, namun walau demikian saya sangat terkejut sekaligus menjadi terbebani manakala Supervisor mempertanyakan apakah saya mampu menjunjung tinggi etika riset dengan respek dan berlaku jujur dan adil terhadap objek penelitian saya, sementara saya mempunyai pandangan pribadi yang mungkin dapat dikatakan 'tidak disangka' oleh Sang Supervisor......

Akhirnya selama beberapa hari (lebih seminggu) saya dan penelitian saya tergantung (bukan gantung diri yah...hehe). Mencoba mencari orang-orang yang dapat menjadi tempat saya bertanya dan sharing (setidak-tidaknya orang yang mau mendengar ocehan saya tentang Sexuality), secara saya kan ga bisa sharing dengan teman sekelas karena takut salah persepsi dan salah interpretasi (jika komunikasinya dalam English...maklumlah, saya kan ga bisa ngomong English dgn jelas..istilahnya masih cadel...hehe). Saya (pura-pura) menyempatkan diri menemui Tutor pribadi saya (hehe...) khusus English hanya sekedar untuk curhat (itu juga karena ide dia yang sarani booking tutorial...hehe..ternyata disini bisa nepotisme juga!!). Sekedar bicara dan mendengar... maksudnya saya yang bicara dan dia mendengar...itu sudah cukup untuk menentramkan hati. Biarpun dia ga bisa kasih saran jitu sebagai solusi. Mungkin selain dia ga familiar dengan topik saya, dia juga ternyata punya tujuan lain...hiks...mengevaluasi Speaking saya ternyata....hehe (testimoninya terungkap melalui email yang terkirim setelah meeting). Anyway, saya ternyata masih belum merasa masalah saya selesai. Kiriman email ke sang Supervisor untuk menjawab keraguan beliau terhadap etika riset saya ternyata tidak dibalas. Serasa sedih, bimbang, lapar, dahaga, ngantuk dan sebagainya mengiringin babak baru dalam polemik ini. Dan karenanya memulai sesi chatting via Skype yang berawal dari Rumah Keramas-an di dekat Shanklin Road... (saya pikir saya terlalu banyak mengeluh sehingga sang Shanklin Road menjadi bosan...hehe). Namun terima kasih banget mau mendengar dan membaca text-text saya serta membantu untuk mencoba menyelesaikan polemik hidup saya yang tiada berkesudahan ini...(melow dah...!!).

Banyak orang yang ternyata saya libatkan dalam masalah saya... (apakah mereka bosan dan ikutan frustasi mendengar ocehan-ocehan saya??? semoga tidak... :D). Apalagi setelah pengiriman email untuk mengganti topik riset menjadi masalah (yang akhirnya direspon dengan request akan the rough thoughts dari Supervisor). Housemates, classmates sampe Indo-mates...semua menjadi korban...hihi... Tapi syukurnya ga ada yang protes, jadi saya tetap saja mengeluh...

Permasalahan menjadi sedikit terbantu saat saya kebetulan punya meeting lagi (untuk penulisan paper) dengan Programme Convenor saya yang baek hati dan penyabar... Support yang sangat penting ini seperti men-charge semangat saya untuk kembali mengontak sang Supervisor dan meyakinkan beliau bahwa saya adalah orang baik-baik dan bisa beretika... (hehe..). So, email yang penuh rendah hati terkirim dan meyakinkan beliau (supervisor) dengan melampirkan 2 topik yang berbeda sekaligus (Homosexuality dan Sex Trafficking)... Jawabannya: I am happy work on Homosexuality... so, saya memilih topik ini karena saya pikir saya hanya student...dan akan lebih memudahkan bagi saya jika saya memilih topik yang disukai oleh Supervisor. I am sure you have a lot knowledge on that, so I can learn more from you. And then dia tidak berhenti sampai disitu... Kiriman pertanyaan teknis riset dan saran Research Questions pun berdatangan... Pagi ini saya mendapat respon akan email yang saya kirim pukul 1 dini hari tadi, All sounds good... (Dibalik kesulitan itu, ada kemudahan...semoga ALLAH memberi petunjuk bagaimana saya dapat memperoleh sejumput ilmu-Nya melalui riset ini, InsyaALLAH)...

Karena Supervisor saya nyinggung2 Waria, maka saya mulai menyusuri sepakterjang kelompok ini... Video2 waria di Youtube, yang menghabiskan siang saya hari ini, semakin membantu saya untuk memahami permasalahan yang akan menjadi isu sentral riset saya. Dan video ke-5, membawa saya kembali ke masa lalu, disaat saya di dalam Taksaka II menghabiskan satu malam untuk perjalanan Jakarta-Yogya dan disaat yang lain satu malam lagi Yogya-Jakarta saat masih sekolah di Yogya beberapa tahun yang lalu. Setiap kereta melewati Stasiun Purwokerto, beberapa orang Waria akan bernyanyi sepanjang gerbong kereta dengan alat musik ala kadarnya sambil menyodorkan kantong permen yang sudah kosong dengan maksud agar para penumpang berkenan mengisi kantong permen tersebut dengan uang-uang receh. Setiap kali mereka masuk kereta dan bernyanyi, setiap kali itu pula tidur saya akan terputus. Bukan karena merasa terganggu dengan suara mereka yang (kurang) bagus, melainkan karena saya kepingin sekali melihat bagaimana mereka berceloteh dan berkomunikasi dengan para penumpang yang usil... hehe.. dan sering kali celotehan mereka sangat terkesan lucu, nakal dan spontan... Apakah kehidupan sehari2 mereka juga seperti itu?? Sangat menarik jika dapat mengetahui bagai mana mereka bernegosiasi dengan lingkungan sekitar mereka yang sering kali memandang mereka aneh dan lucu (sebagai bahan lelucon). Dan bagaimana sebaliknya, masyarakat dilingkungan mereka menanggapi cara para Waria berinteraksi dan bersosialisasi dengan mereka.. Apakah para Waria ini selalu ter-diskriminasi karena mereka berbeda?? Bagaimana mereka memandang perbedaan yang mereka miliki?? Seberapa besar dan jauhkah perjuangan mereka untuk memperoleh akses-akses publik yang semestinya diberikan oleh negara?? Apakah Waria yang melacurkan diri memiliki pilihan pekerjaan lain selain pekerjaan tersebut?? Bagaimanakah mereka bernegosiasi dengan nilai-nilai agama?? Apakah mereka menjalankan ibadah agama walaupun agama (Islam) telah secara tegas mengatakan bahwa hubungan yang alami adalah antara laki-laki dan wanita??

Mungkin itulah sebagian besar pertanyaan yang muncul dan maybe salah satunya adalah pertanyaan riset saya (saya harus segera memutuskannya)... Semoga...


Ashurst Road,
Falmer

22nd May 2010


PS : ah...ternyata saya masih harus banyak belajar...belajar apapun!!


Source of pictures:

http://www.ilcnsw.asn.au/assets/question.png
http://www.comedycentral.com/press/images/southpark/SPBoys-ClassmatesOutside.jpg
http://www.worcestershireofficefurniture.co.uk/img/meeting_2.jpg